SIMALAPE merupakan pengembangan dari aplikasi SIPOLIMA yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 di lingkup Pemerintah Kota Baubau. Didesain khusus untuk memfasilitasi proses presensi pegawai, SIMALAPE tidak hanya sekadar data presensi kehadiran tetapi juga diharapkan berperan sebagai kerangka penilaian prestasi kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Baubau.
Dengan SIMALAPE, proses evaluasi kinerja menjadi lebih terintegrasi dan efisien. Sistem ini memungkinkan para manajer dan administrator untuk secara lebih akurat mengakses dan menganalisis data presensi serta aktivitas pegawai, memastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan pemerintahan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Selain itu, SIMALAPE juga dirancang untuk mendukung transparansi dalam pengelolaan administrasi dan memperkuat akuntabilitas terhadap kinerja ASN.
Dengan adopsi SIMALAPE, Pemerintah Kota Baubau tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat basis untuk evaluasi kinerja yang adil dan terukur, mendukung upaya pemerintahan yang lebih responsif dan berkualitas.
Tujuan dari pengembangan aplikasi SIPOLIMA adalah untuk mempermudah proses absensi dan secara signifikan meningkatkan keamanan aplikasi, dengan tujuan mencegah penggunaan yang tidak sah. Selain itu, aplikasi ini dirancang untuk melakukan penilaian kinerja pegawai berdasarkan prestasi kerja, sesuai dengan dokumen kerangka penilaian prestasi kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Baubau.
1. Penggunaan aplikasi absen yang dilakukan tidak dengan semestinya:
Penggunaan aplikasi absen yang tidak dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan dapat menyebabkan data kehadiran yang tidak akurat. Hal ini bisa mempengaruhi evaluasi kinerja pegawai secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna untuk mengikuti panduan penggunaan aplikasi absen secara tepat agar data yang dihasilkan valid dan dapat diandalkan.
2. Integrasi dengan penilaian aktivitas kerja pegawai
Sistem ini telah dirancang untuk terintegrasi dengan penilaian aktivitas kerja pegawai, sehingga memungkinkan pemantauan dan evaluasi kinerja yang lebih komprehensif. Integrasi ini membantu menggabungkan berbagai data terkait produktivitas dan efisiensi kerja, memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kontribusi setiap pegawai terhadap organisasi.
3. Tersentralnya penilaian TPP pada satu sistem/aplikasi
Penilaian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) kini tersentral dalam satu sistem atau aplikasi, memudahkan proses evaluasi dan pengambilan keputusan. Dengan pendekatan ini, data penilaian TPP dapat diakses dan dianalisis secara real-time, meningkatkan transparansi dan akurasi dalam penetapan tambahan penghasilan bagi pegawai.
4. Inovasi Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah terus berinovasi dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan efisiensi operasional. Inovasi-inovasi ini mencakup pengembangan aplikasi dan sistem yang mempermudah proses administrasi, meningkatkan transparansi, serta memastikan pelayanan publik yang lebih responsif dan akuntabel.
5 . Laporan Hasil TPP
Laporan hasil penilaian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) disajikan secara terperinci dan transparan dalam sistem. Laporan ini mencakup berbagai aspek penilaian, mulai dari kehadiran, produktivitas, hingga kontribusi individu. Dengan adanya laporan yang komprehensif ini, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan adil dalam pemberian tambahan penghasilan.